Muslim Pop | Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdullah Latopada mengimbau umat Islam terus menjaga persatuan. Dia menyampaikan, ini terkait polemik melibatkan Fuad Plered, diduga menghina Habib Idrus bin Salim Aljufri alias Guru Tua.
“Kami mengajak seluruh umat Islam, khususnya warga Nahdliyin untuk tidak terprovokasi. Mari kita sikapi persoalan ini dengan kepala dingin,” kata Abdullah dalam keterangannya, seperti dilansir RRI, dikutip hari ini.
Abdullah menekankan, tentang pentingnya semua pihak menahan diri. Tujuannya agar tidak terjebak dalam narasi yang dapat memecah belah umat.
Dia menegaskan, penghinaan terhadap ulama adalah hal yang sangat disayangkan. Namun, reaksi yang berlebihan juga berpotensi merugikan persaudaraan sesama Muslim.
“Guru Tua adalah sosok yang dihormati, dan kita wajib menjaga marwah para ulama. Tetapi kita juga harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung akhlak dan kedamaian,” kata Abdullah.
“Jangan sampai niat membela ulama justru mencederai ajaran Islam, mari kita jadikan ini momentum untuk memperkuat ukhuwah,” ucapnya. “Selain itu, menahan diri dari ujaran kebencian, jangan beri ruang bagi pihak-pihak yang ingin memecah belah umat”.
Polemik berawal dari usulan gelar pahlawan nasional kepada Habib Idrus bin Salim Aljufri sekaligus pendiri Alkhairaat. Usulan tersebut direspons oleh Pengasuh Ponpes Roudlotul Fatihah Fuad Riyadi (Fuad Plered).
Fuad menganggap usulan gelar gelar pahlawan kepada Guru Tua tidak memiliki nilai historis. Sosoknya dinilai tidak memiliki kontribusi signifikan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia pun melontarkan kata negatif yang oleh banyak pihak kata tersebut dialamatkan kepada Guru Tua. Tak lama kemudian, Fuad langsung mengklarifikasi ucapannya tersebut.
Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) telah melakukan langkah mengusut persoalan ini. Sebanyak 7 orang saksi telah diperiksa dalam kasus ini.
“Kami menerima laporan dugaan penghinaan atau ujaran kebencian melalui ITE terhadap almarhum Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri. Masih tahap penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono kepada wartawan.