Muslim Pop | Memaafkan adalah salah satu nilai utama dalam ajaran Islam yang tidak hanya mendamaikan hati, tetapi juga membuka pintu ampunan dari Allah SWT. Hal tersebut disampaikan oleh Ustazah Ai Judiyyah Fahmi saat mengisi tausiah dalam program Mutiara Pagi bersama RRI Banten, kemarin.
Dalam tema “Menjauh Bukan Berarti Membenci”, Ustazah Ai menyoroti pentingnya sikap memaafkan secara ikhlas, terutama di momen Syawal pasca Idulfitri. Menurutnya, banyak orang yang memilih untuk tidak menghadiri acara silaturahmi atau halal bihalal karena luka batin yang belum sembuh. Namun, hal itu bukan berarti mereka membenci.
“Kalau tidak hadir bukan karena membenci, tapi untuk menjaga hati dari luka lama, itu tidak termasuk memutuskan silaturahmi,” ujar Ustazah Ai.
Ai menekankan silaturahmi bukan hanya soal fisik, tapi juga melibatkan niat dan doa. “Memutuskan silaturahmi itu ketika seseorang tidak lagi mendoakan kebaikan untuk saudaranya,” ujarnya.
Bahkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Ghafir ayat 7, disebutkan bahwa para malaikat memohonkan ampun bagi orang-orang beriman yang bertobat dan mengikuti jalan kebenaran. Lebih lanjut, Ustazah Ai menyampaikan bahwa memaafkan hendaknya dilakukan dengan sepenuh hati. “Kalau kita sudah memaafkan, jangan lagi mengungkit kesalahan masa lalu. Yang memaafkan dan yang meminta maaf, dua-duanya berpahala besar,” ujarnya.
Ia mengingatkan tidak memaafkan justru bisa menjadi pintu masuk bagi godaan iblis. “Dalam kitab disebutkan, iblis berpesta ketika manusia enggan memaafkan saudaranya,” ujarnya.
Diakhir tausiahnya, Ustazah Ai mengajak semua pendengar untuk membersihkan hati dan memaafkan dengan tulus, karena itulah yang mendatangkan keberkahan dan ampunan Allah.
