Muslim Pop | Dalam kehidupan yang penuh ujian dan ketidakpastian, sabar menjadi salah satu kunci ketenangan hati yang diajarkan Islam. Bukan sekadar pasrah, sabar dalam Islam adalah bentuk kekuatan mental, spiritual, dan sosial yang tinggi.
Ustadz Ahmad Fadhilah, S.Ag dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur dalam tausiahnya di siaran Mutiara Pagi RRI menjelaskan bahwa sabar merupakan bentuk ketaqwaan kepada Allah Ta’ala.
“Taqwa sendiri merupakan tahta terpenting dalam kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Bekal terbaik adalah taqwa kepada Allah. Orang paling mulia di sisi Allah diantara kalian adalah orang yang bertaqwa,” kata Ustadz Ahmad Fadhilah.
Setiap kehidupan tanpa pandang bulu pasti memiliki ujiannya masing-masing. Tidak ada orang yang terlepas dari ujian. Hal ini tertuang dalam Al Qur’an surah Al Mulk ayat 2.
“Allah berfirman, Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian. Ujian yang dihadapi bukan terletak pada ujian itu sendiri, melainkan terletak pada sikap kita menyikapi masalah tersebut,” katanya.
Ia memberikan analogi dengan suatu peristiwa. Ketika hari hujan, sikap seseorang menghadapi hujan diibaratkan dengan sikap kita menghadapi masalah. Apakah ia akan menghadapi hujan dengan payung atau jas hujan. Artinya yang menjadi masalah di sini bukan hujannya tetapi sikap menghadapinya.
” Ujian yang dilanda kita saat ini tidak terlalu berat, tidak juga terlalu ringan, tetapi sabar kitalah yang terlalu dangkal,” tambahnya.
Dalam Islam, sabar bukan akhir dari jalan, melainkan sikap yang diambil dalam jalan menuju akhir yang baik. Ketika seseorang bersabar, ia sedang membangun kekuatan batin, menguatkan keimanannya, dan mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta.