Muslim Pop | Dunia Islam punya kejutan baru! Dalam forum internasional International Colloquium on Islamic Scholarship (ICOIS) 2025, M. Arskal Salim GP, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI memunculkan wacana berani: Poros keilmuan Islam masa depan akan lahir dari Asia Tengah dan Asia Tenggara!
Lewat paparan berjudul “From Central Asia to Southeast Asia: Hadith Scholarship & Intellectual Connections”, Arskal menyebut bahwa warisan para ulama besar seperti Imam Bukhari, Al-Tirmidzi, hingga Ibn Sina dari Asia Tengah perlu disambungkan kembali dengan kekayaan Islam Nusantara yang selama ini kurang terekspos di panggung global.
“Islam bukan milik satu bahasa atau satu wilayah. Kita punya sejarah panjang yang harus dihidupkan kembali,” tegas Arskal.
Tak hanya soal sejarah, Arskal juga menggagas konsep “de-Arabisasi pengetahuan Islam”—yakni pendekatan baru yang mendorong produksi ilmu Islam berbasis konteks lokal, tanpa bergantung penuh pada pusat-pusat tradisional di Timur Tengah.
“Ini bukan soal meninggalkan Arab, tapi memperluas pusat-pusat ilmu Islam ke berbagai belahan dunia,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa jika konektivitas Asia Tengah dan Asia Tenggara diperkuat melalui riset bersama, pertukaran akademik, hingga eksplorasi manuskrip klasik, maka dunia Islam akan menyambut lahirnya generasi baru ulama dan intelektual Muslim global yang lebih kontekstual, terbuka, dan solutif.
