Muslim Pop | Pasar modal syariah dalam negeri terus berkembang. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan jumlah investor dan ditargetkan terus meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor pasar modal syariah mencapai 167.552 per November 2024. Jumlah tersebut meningkat 21% dibandingkan Desember 2023.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2018, jumlah investor syariah telah meningkat lebih dari 268% dari sebelumnya 44 ribu investor pasar modal syariah.
Kepala Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Irwan Abdalloh mengatakan untuk tahun 2025 ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan 13.000 investor saham syariah baru.
“Penambahan 13.000 investor saham syariah baru itu merupakan target yang telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” katanya kepada wartawan.
Dalam mengakselerasi pertumbuhan investor pasar modal syariah, BEI turut mendorong agar lebih banyak Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB SOTS).
Hingga saat ini, baru ada 17 AB SOTS yang aktif. Namun jika tidak ada aral melintang, jumlah AB yang memberikan layanan perdagangan syariah akan bertambah di 2025.
“Ada dua anggota bursa yang saat ini sedang mengembangkan Sharia Online Trading System, InsyaAllah 2025 diluncurkan ,” kata Irwan.
Di sisi lain, pergerakan indeks syariah di Indonesia masih bervariatif. Per 30 Desember 2024, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat 0,84% dengan kapitalisasi pasar Rp 6.825,3 triliun.
Sedangkan Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 9,58% sepanjang 2024 dengan kapitalisasi pasar Rp 3.340,60 triliun per 30 Desember 2024. Pelemahan juga terjadi pada JII70 yang turun 4,69%.
Indeks IDX-MES BUMN 17 dan IDX Sharia Growth yang masing-masing turun 9,09% dan 4,72% sepanjang 2024.
Kendati indeks masih memerah, BEI tetap optimistis atas pasar modal syariah bisa merekah.