Muslim Pop | Kebakaran Los Angeles, Amerika Serikat (AS), hingga hari ini telah menewaskan 16 orang.Jumlah bangunan yang hancur juga bertambah menjadi lebih dari 12.000 unit. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari 1.000 triliun. Angka korban jiwa terbaru ini berdasarkan penghitungan Departemen Pemeriksa Medis setempat, yang dilansir NBC, Minggu (12/1/2024).
Sebelumnya jumlah korban tewas dilaporkan 11 orang. Menurut departemen tersebut, 11 korban tewas terkait dengan kebakaran Eaton di kaki bukit Hutan Nasional Angeles di dan dekat Pasadena dan Altadena. Lima korban lainnya terkait dengan kebakaran Palisades di Pacific Palisades.
Departemen itu mencatat bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi jenazah sampai mereka memprosesnya di fasilitasnya. Kebakaran dahsyat ini juga memaksa Universitas California, Los Angeles (UCLA) beroperasi secara jarak jauh untuk semua kelas sarjana dan pascasarjana.
Dalam sebuah pernyataan, rektor UCLA Julio Frenk juga menginstruksikan fakultas untuk bekerja dari jarak jauh jika mereka mampu melakukannya. Frenk mengatakan dalam sebuah pidato video bahwa zona yang berdekatan dengan kampus UCLA saat ini berada di bawah peringatan evakuasi.
Dia meminta mahasiswa untuk bersiap jika mereka perlu mengungsi. “Kami membuat semua keputusan dengan keselamatan Anda sebagai prioritas utama kami,” kata Frenk.
“Kami mengikuti perkembangan secara langsung, dan kami siap menghadapi perubahan apa pun yang akan terjadi. Pejabat Kesehatan Masyarakat Los Angeles County telah memperpanjang peringatan asap bagi warga hingga setidaknya besok malam karena banyak kebakaran terjadi dan munculnya asap serta partikel ke atmosfer. Peringatan asap telah dikeluarkan setiap hari sejak kebakaran dimulai pada hari Selasa lalu.
Mereka mencatat dampak berbahaya dan menjengkelkan dari udara yang terkena dampak kebakaran. “Masalah kesehatan utama adalah partikel kecil, yang dapat menyebabkan mata terbakar, hidung meler, tenggorokan gatal, sakit kepala, dan penyakit (misalnya, bronkitis),” kata departemen tersebut. Departemen itu mengatakan anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi pernapasan atau jantung, serta orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah adalah yang paling rentan dan dapat mengalami efek parah seperti batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Mereka yang mengalami gejala parah harus menghubungi nomor darurat 911.