29 C
Jakarta
12 Maret 2025
BerandaBeritaMuktamar Salimah: Peran Komunitas Dorong Litersi Ekonomi Syariah

Muktamar Salimah: Peran Komunitas Dorong Litersi Ekonomi Syariah

Rabu, Maret 12, 2025

Muslim Pop | Muktamar Persaudaraan Muslimah (Salimah) Ke-6 menyampaikan literasi keuangan syariah di hari kedua, Sabtu (8/2/2025). Literasi berbentuk seminar mengangkat tema “Peran Komunitas dalam Mendorong Literasi Eksyar” yang disampaikan Asisten Direktur Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), Siti Rochmawati.

Dalam materinya, Siti membeberkan data yang cukup memprihatinkan terkait kondisi masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2024 judi online telah melibatkan 8,8 juta penduduk Indonesia dengan uang sebesar Rp900 Triliun.

“Bahkan, perokok Indonesia paling banyak di dunia. Media sosial tak kalah memprihatinkan. Mulai dari pornografi, kekerasan, hingga mental health yang dialami generasi muda terlihat dengan jelas dan disaksikan pengguna media sosial,” kata Siti, memaparkan.

Menurutnya, di tengah kondisi ini, Islam memiliki solusi berupa konsep ekonomi dan keuangan syariah yang merepresentasikan nilai rahmatan lil ‘alamin. Mengutamakan prinsip kebaikan, keadilan, kesejahteraan, dan keharmonisan bagi seluruh umat manusia dan alam semesta.

“Negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk menjadi pusat ekonomi syariah. Malaysia menjadi pusat industri halal dan keuangan syariah global,” katanya.

“Thailand pusat dapur halal dunia, kemudian Arab Saudi pusat Islam dunia. Uni Emirat Arab ibu kota ekonomi syariah dunia serta London pusat keuangan syariah di barat. Perancis pusat farmasi halal,” ujarnya.

Bahkan, Tiongkok menjadi eksportir baju muslim tertinggi ke Timur Tengah, Jepang simbol integritas halal global. Korea Selatan produsen kosmetik halal dunia dan destinasi utama pariwisata halal.

“Brazil pemasok daging unggas halal terbesar ke Timur Tengah. Australia pemasok daging sapi halal terbesar ke Timur Tengah,” ujarnya.

Di Indonesia, arah kebijakan jangka panjang ekonomi dan keuangan syariah dalam RPJPN 2025-2045 telah mengakomodasi keseluruhan aspek ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Dalam ekosistem pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, komunitas punya peran besar mendorong agar ekosistem berjalan dari sisi supply dan demand.

Namun, lanjut dia, ada tiga tantangan yang dihadapi. Pertama, di sisi industri syariah berupa produksi, ketersediaan, dan kualitas bahan baku.

“Kedua, bidang keuangan syariah berupa inovasi model bisnis keuangan syariah. Terakhir, literasi syariah, dengan memperkuat literasi ekonomi dan keuangan syariah pada masyarakat,” katanya, mengungkapkan.

Sementara, pada tahun 2024 indeks literasi ekonomi syariah mencapai angka 42,84 persen. “Salimah dapat berperan meningkatkan literasi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup halal,” ucapnya.

Ia mengatakan, kehalalan dilihat dari tiga dimensi, yaitu produk, perilaku, sumber pembiayaan. Pelaku usaha dan konsumen seharusnya juga memperhatikan dimensi sumber keuangan dan etika bisnis, promosi, dan pemasaran.

Sedangkan, gaya hidup halal di antaranya mencakup konsumsi makanan dan minuman halal, mode fashion, pariwisata ramah muslim. Kemudian, keuangan komersial dan sosial syariah.

spot_img